Rabu, 15 Agustus 2007

Pemupukan dengan arang

Minum Arang:
Sehat dan Awet Muda
Oleh trubus
Senin, 12 Maret 2007 17:10:51



Masih ingat era 1980 ketika menyetrika menggunakan bara arang? Arang dibakar hingga membara dalam setrika besi yang di depannya terdapat pengunci berbentuk ayam jantan. Cara itu kini ditinggalkan dan digantikan setrika listrik yang lebih praktis. Namun, bukan berarti arang tak lagi digunakan. Pada abad ke-20, barang gosong itu justru makin luas penggunaannya. Riset terbaru, arang diubah menjadi penghantar zat antikanker pada tubuh manusia.

Penelitiannya dilakukan Japan Science and Technology Agency dan Japan Cancer Insitute, Jepang. Arang atau karbon diubah menjadi nanohorn, sejenis batang berukuran sepersejuta meter yang salah satu ujung silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Pada ujung itu, disempalkan butiran 1-2 nanometer obat kanker bernama cisplatin. Mirip memasukan obat ke dalam kapsul.

Setelah disuntikkan ke tubuh pasien, nanohorn mengalir dalam darah, tidak menyebar ke seluruh tubuh tetapi hanya terakumulasi di dalam sel-sel kanker. Sebab, sifat sel kanker lebih mudah menyerap benda-benda berukuran 100 nanometer dibandingkan sel tubuh lainnya. Setelah berkumpul di dalam sel kanker, obat dalam kapsul nanohorn itu perlahan lepas untuk mematikan sel kanker. Sistem penghantar obat itu lebih efektif untuk pemusnahan kanker dan tumor serta tanpa efek samping.

Awet muda

Penggunaan arang sebagai obat dalam sebetulnya bukan baru. Sejak 1500 SM, masyarakat Mesir menggunakan arang sebagai penyembuh luka dan pembersih usus halus setelah makan. Lantas, 1.100 tahun kemudian Hipokrates menggunakan barang kelam itu untuk perawatan pengidap epilepsi, klorosis, dan antraks. Pada 1831, di depan pelajar di French Academy of Medicine, Profesor Touery berdemontrasi minum racun strychnine yang dicampurkan butiran hitam asal pembakaran. Hasilnya, ia tetap hidup dan menjelaskan penyebabnya.

Menurut Professor Tourey, arang tak berbau dan tak berasa mampu menyerap 60% zat beracun di dalam tubuh yang masuk ke seluruh jaringan pencernaan seperti usus halus, usus besar, dan perut. Ia efektif bekerja 1,5 jam setelah konsumsi. 'Arang memiliki pori yang banyak dan luas, sehingga kemampuan menyerapnya tinggi,' kata Tjuju Nurhayati, peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.

Penelitian lain dilakukan Richard C. Kaufman, Ph.D dari National Health Federation, Minessota, Amerika Serikat. Arang terbukti bersifat antipenuaan dan memperpanjang umur sebanyak 40% hewan percobaan. Itu karena arang menjaga sensitivitas tubuh dari bahan kimia dan racun yang merusak sel tubuh. Arang juga menyeimbangkan metabolisme lemak, menurunkan kinerja sintesis protein pemicu penuaan, penurunan RNA, penghambat arteriosklerosis dan fibrosis. Dosis yang dianjurkan sebanyak 30 gram per hari diminum 2 kali seminggu saat perut kosong.

Arang sebagai pereduksi kolesterol dan penghambat penyakit dilansir oleh British Journal of Nutrition. Sejumlah pasien berkolesterol tinggi yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25% dari total kolesterol, 41% kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein), serta melipatgandakan rasio HDL/LDL kolesterol. Itu karena arang menyerap penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner.

Pupuk

Selain menjaga kesehatan tubuh manusia, arang juga digunakan untuk kebutuhan lain. Di Jepang, misalnya, arang merupakan komponen utama upacara minum teh sejak 1522. 'Arang yang digunakan harus tak berbunyi, tanpa berasap, dan tak berbau,' kata Jhoni W Utama, direktur PT Dian Niaga, eksportir arang di Jakarta. Arang digunakan untuk menghangatkan air pada suasana sakral yang tenang dan damai.

Untuk pertumbuhan tanaman teh pun tak bisa lepas dari jasa charcoal-nama dagang arang di dunia. Takehiko Hoshi dari Tokai University, Jepang, meneliti efek arang terhadap tanah perkebunan teh selama 10 tahun di bagian timur Shizuoka, Jepang. Arang yang ditaburkan di sekeliling tanaman teh masing-masing 100 g memberikan efek pertumbuhan tinggi dan volume produksi meningkat 40% dibanding tanaman yang tak ditaburi arang. Penyebabnya, arang mengubah air yang terperangkap dalam tanah menjadi air mineral lantaran berikatan dengan mineral-mineral arang.

Arang juga mengikat nutrisi di udara seperti nitrogen penyebab pH di dalam tanah tetap netral. 'Selain kaya mineral arang juga bersifat antibakteri dan beberapa jenis asam-asam penyubur tanaman,' kata Tjuju. Konsep itulah yang diterapkan Korea Selatan untuk menjaga kesuburan rumput lapangan golf. 'Minimal satu ton arang batok kelapa untuk lapangan golf yang dipakai di lapisan ketiga,' kata Jhony. Manfaatnya, menyerap kelembapan berlebih sehingga cendawan tidak berkembang dan menghalau hama-hama perusak rumput.

Penggunaan lainnya sebagai pakan kambing seperti di diriset Do Thi Thanh Vana dari Goat and Rabbit Research Centre, Hatay, Vietnam. Ia menguji 42 kambing di National Institute of Animal Husbandry, Hanoi, Vietnam. Pertumbuhan bobot kambing yang diberi pakan 10 g arang per kg bobot tubuh selama 12 minggu lebih cepat; 53 g/hari. Sementara kambing tanpa arang hanya 30 gram/hari.

Baju arang

Dari sekian banyak faedah arang, penggunaan terbesar sebagai karbon aktif. Maksudnya, arang diubah struktur karbonnya dengan dibebaskan dari ikatan unsur lain sehingga permukaan dan pusat aktifnya menjadi luas. Awalnya, luas permukaan arang berkisar 300 m2/g setelah diaktivasi menjadi 3.500 m2. Semakin luas pusat aktif arang, daya absorsi terhadap cairan dan gas lebih tinggi. Daya serapnya mencapai 25-1.000% dari bobot arang aktif.

Arang-arang itu dibentuk dalam berbagai rupa, antara lain dinding partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. 'Bahkan di Taiwan dijadikan baju, selimut, kaus kaki, dan tirai', kata Jhonny. Hal itu dilakukan oleh Ema Hsieh dari Taiwan's Industrial Technology Research Institute, Taiwan.

Hasil penelitian Ema, arang mampu melepaskan sinar ultra inframerah yang menghangatkan tubuh. Ia memperbaiki peredaran darah, melepaskan ion negatif yang menyeimbangkan energi dalam tubuh, serta bekerja pada sistem parasimpatetik sebagai penenang pikiran dan badan. Benang arang bersifat antimikroba, menyerap bau lebih baik, dan menghalau radiasi gelombang elektromagnetik perusak sel tubuh.

Dengan segudang manfaat itu, sudah sewajarnya kita memperlakukan arang tak sekadar barang gosong pemanggang daging satai atau pun penjernih air seperti yang selama ini diaplikasikan. Di balik legamnya, barang gosong itu kaya manfaat. (Vina Fitriani).

Cara Aman Pakai Zat Pengatur Tumbuh

Oleh trubus
Senin, 16 April 2007 12:23:33



Setiap Desember pohon mangga di kebun H Ardi, di Majalengka, Jawa Barat, dipangkas. Sebulan berselang di sekeliling tajuk Mangifera indica itu ditambahkan 2 kg NPK 15:15:15 dan 30 kg kotoran kambing. Pada Februari bahan aktif paklobutrazol disiramkan ke lubang sedalam 10 cm mengelilingi batang berjarak 20-30 cm. Setiap tanaman mendapat 20 ml ZPT yang dilarutkan dalam 3 l air. Itulah cara aman menggunakan perangsang bunga dan buah.

Sejatinya tak ada yang istimewa dari teknik pemberian ZPT yang dilakukan H Ardi. Namun, 2 tahap sebelumnya-pemangkasan dan pemupukan-kerap dilupakan. Akibatnya, bukannya tanaman terangsang berbunga lalu berbuah, tapi malah meranggas dan merana. Pengaruhnya pun panjang. Pertumbuhan stagnan alias kerdil selama 2-3 tahun pascaaplikasi. Tak jarang langsung mati 1-2 bulan kemudian.

Menurut Ir Wijaya MS, pakar buah di Bogor, cara yang dilakukan Ardi sangat tepat. 'Pemangkasan dan pemupukan seimbang dilakukan untuk menyuburkan tanaman. Pertumbuhan vegetatif bakal optimal,' ujar mantan peneliti di Kebun Percobaan Buah-buahan, Cipaku, Bogor, itu. Dua tahapan itu penting karena bahan aktif paklobutrazol mempunyai cara kerja unik untuk merangsang bunga.

Paklobutrazol merangsang bunga dengan menekan pertumbuhan vegetatif. 'Karena vegetatif terhambat, maka tanaman memasuki fase generatif alias pembungaan,' kata Wijaya. Itulah sebabnya, bila tanaman tak subur, pertumbuhan tunas dan pucuk bakal terhambat hingga 1-2 tahun. Lantaran itu Sobir PhD, peneliti di Pusat Kajian Buah Tropis (PKBT), Bogor, selalu mengingatkan agar penggunaan paklobutrazol mesti berhati-hati.

Panen awal

Penelusuran Trubus, pemupukan ala Ardi itu baru populer di Majalengka dan Sumedang, Jawa Barat. 'Dulu ZPT langsung diberikan. Tanaman malah kerdil dan merana,' kata Keme, pekebun mangga di Sumedang. Paklobutrazol pun menjadi 'barang haram' di kalangan pekebun mangga. Namun, itu semua berubah sejak cara pemangkasan dan pemupukan diperkenalkan 2 tahun silam. Nama dagang ZPT berbahan aktif paklobutrazol seperti Patrol dan Golstar mulai akrab di telinga pekebun rakyat.

Menurut Hikmat Sumantri, pakar mangga di Majalengka, sejak cara pemakaian paklobutrazol secara aman diperkenalkan, maka musim mangga di Majalengka dan Sumedang bergeser lebih awal 3 bulan. 'Banyak pekebun bisa panen Juli-Agustus. Padahal, panen raya jatuh pada Oktober-November. Harga yang diperoleh jadi lebih tinggi, 2-5 kali lipat,' katanya. Nun di Rembang, Jawa Tengah, tren serupa berlangsung sejak 5 tahun silam. Sebut saja Suyoto dan Syafiin yang setia memakai paklobutrazol sejak 2002.

Pascaaplikasi paklobutrazol, ada tahapan lain yang tak boleh dilupakan. 'Bila bakal bunga telah keluar dan belum mekar, semprotkan pupuk daun yang kaya hara mikro,' kata Ardi. Empat puluh hari kemudian-saat buah muda seukuran ibu jari orang dewasa-perlakuan serupa diulang. Penyemprotan saat bunga mencegah kerontokan dan saat buah muda meningkatkan kualitas buah. Dengan cara itu, setelah buah dipanen pertumbuhan tanaman tidak akan stagnan.

Hormon organik

Tren penggunaan ZPT untuk tanaman buah tak hanya di pekebun mangga. Di Jember, Jawa Timur, ada Tukiman, pekebun jeruk keprok, yang menggunakan ZPT sejak setahun silam. 'Tanaman belajar buah lebih cepat,' katanya. Bedanya, ZPT yang digunakan bukan berbahan aktif paklobutrazol, tapi paduan auksin, giberelin, dan sitokinin berbahan baku organik.

Paduan auksin, giberelin, dan sitokinin yang dikenal dengan sebutan hormonik itu disemprotkan sebulan sekali dengan dosis 1-2 cc per l. Penyemprotan ZPT itu berbarengan dengan pemberian pupuk daun agar tanaman tidak stres. Sebanyak 50 tanaman jeruk mulai belajar berbuah pada umur 13 bulan. Biasanya umur 3-4 tahun. Hormon itu dipakai setelah tanaman diberi pupuk dasar.

Tukiman menyebut setiap tanaman membutuhkan 300 g Urea, 150 g SP 36, dan 10 g ekstrak pupuk organik. Pupuk itu dilarutkan dalam 2 l air dan disiramkan di bawah tajuk. Pemberian 1-2 kali setahun. Di Pare, Kediri, ada Tarjo yang menggunakan Hormonik untuk membungakan pepaya saat musim hujan, Februari-Maret. 'Biasanya bunga sedikit karena rontok oleh hujan. Dengan ZPT bunga yang rontok berkurang 50%,' ujarnya. Maklum, selain merangsang bunga, auksin menghambat perubahan sel-antara tangkai bunga dan ranting-yang cepat menjadi gabus alias mati.

Menurut Ir Hana Indra Kusuma, direktur PT Natural Nusantara Yogyakarta, penggunaan ZPT organik di tanaman buah memang mulai ramai dilakukan. 'Untuk merangsang bunga ia dipakai saat tanaman memasuki fase generatif, tapi tak berbahaya meski dipakai di masa vegetatif,' ujar master agronomi dari Fakultas Pertanian UGM itu. Musababnya, selain berperan dalam fase pembungaan, auksin, giberelin, dan sitokinin pun diperlukan pada fase vegetatif. Misalnya, sitokinin berperan merangsang tunas.

Begitulah penggunaan berbagai macam zat pengatur tumbuh pada tanaman buah. 'Prinsipnya, sehatkan tanaman sebelum ZPT diberikan dan ikuti dosis yang dianjurkan, kata Hikmat. Kekhawatiran tanaman mati karena penambahan hormon eksogen pasti tak akan terdengar lagi. Seperti Ardi yang selalu tenang menanti panen di beranda rumahnya sambil menghirup secangkir kopi dan sebatang rokok. (Destika Cahyana/Peliput: Hermansyah)

Pengubah air tawar menjadi semanis sirup

Buah Misteri
Persembahan Dewa Pengubah Rasa
Oleh trubus
Senin, 06 Agustus 2007 11:57:00



Dari balik tikungan, Toyota Hilu D24D yang dikemudikan Quah Ewe Kheng melewati turunan sempit. Tiba-tiba pemilik Tropical Fruit Farm itu menginjak rem dan menghentikan laju kendaraan. Kepalanya dijulurkan melewati jendela lalu berteriak. Tolong ambilkan buah paling aneh di Penang, kata pengusaha batik itu. Perintah itu langsung dimengerti 2 pegawai yang berdiri di atas gundukan tanah. Lima belas menit berselang, keduanya menyodorkan benda berwarna merah dan berbentuk bintang. Itulah buah kebanggaan Quah: pengubah air tawar menjadi semanis sirup.

Tanpa mengucap sepatah kata pun, Quah menggunakan kuku tangannya untuk membelah buah bintang. Begitu dibuka terlihat biji hitam berselimut jelly transparan. Trubus sempat terkecoh menyangka kulit belahan berwarna putih bersih sebagai daging buah. Bukan yang itu, silakan dicicip yang ini, katanya. Dengan penasaran, jelly transparan berikut biji itu dikulum. Rasa manis segera menyergap lidah: terasa begitu lengket, tapi nikmat. Gigi yang berbenturan dengan biji hitam bertekstur kasar kian menambah greget. Sulit terlupakan.

Saat itu juga Quah mengambilkan segelas air mineral, lalu disoodorkan. Coba tebak apa rasa air putih ini? tanyanya. Sebuah mukjizat terjadi kala air itu menempel di lidah, lalu melewati kerongkongan. Rasa tawar berubah manis, semanis sirup. Rasanya nikmat dan menyegarkan. Manisnya air tawar itu tak berubah meski tegukan terus bertambah. Menurut Quah, manis di lidah itu dapat bertahan hingga 30 menit. Anehnya, tingkat kemanisan air kian bertambah begitu air melewati kerongkongan.

Pengalaman di penghujung kunjungan ke Trofical Fruit Farm di Penang, Malaysia, itu mengingatkan pada 2 buah pengubah rasa yang lebih dulu populer di tanahair: miracle fruit dan marasi. Yang disebut pertama miracle fruit Synsepalum dulcificum, berasal dari Afrika Barat. Ia lalu populer di Thailand dan Indonesia karena mampu mengubah rasa asam dan pahit menjadi manis (baca: Miracle Fruit Sihir si Buah Ajaib, Trubus Juni 2005). Yang kedua, marasi Curculigo latifolia tanaman asli Indonesia yang membuat air tawar menjadi manis (baca: Marasi Pesaing Miracle Fruit, Trubus Mei 2006). Bedanya rasa manis buah yang disodorkan Quah sanggup bertahan lama ketimbang marasi.

Buah misteri

Menurut Quah, lemba batu Thaumatocus danielli, nama buah pengubah rasa itu berasal dari tanaman koleksi di Taman Botani Pulau Penang. Saya dapatkan 9 tahun silam untuk mengisi kebun ini, kata ayah 2 anak itu. Sayang, Quah tak tahu asal buah itu. Seingatnya triangle fruit sweet itu tak pernah ditemukan di hutan-hutan di Pulau Penang. Ia menduga lemba batu dibawa orang Inggris yang membangun Taman Botani Pulau Penang.

Trubus pun penasaran untuk melacak lebih jauh buah itu ke Taman Botani Pulau Penang. Uniknya, Lim Boon Tiong, direktur Taman Botani Pulau Penang, tak pernah tahu buah itu salah satu koleksi institusi yang dipimpinnya. Ia baru menyadari buah itu koleksinya setelah Saul Hamid Bin Pakir Mohamad, asisten botanis, datang menghadap. Benar itu koleksi kita. Dulu bernama latin Stauragyne merguensis, katanya. Buah misteri-sebutan Saul pada tanaman itu-berasal dari Amerika Selatan. Ia dibawa orang Inggris untuk melengkapi koleksi taman botani. Namun, penelusuran di dunia maya menyebutkan buah misteri itu berasal dari Afrika Barat.

Menurut Saul, buah misteri mempunyai rasa manis 20-25% di atas belimbing. Bila buah belimbing sekitar 15-170 briks, maka angota keluarga Marantaceae itu mempunyai tingkat kemanisan di atas 200 briks. Sangat manis, jadi bila makan buah itu harus berhati-hati. Rasa manis berlebihan menciptakan rasa haus, kata Saul. Di taman botani terdapat 2 blok besar yang ditumbuhi Thaumatocus danielli. Setiap blok luasnya mencapai 36 m2.

Thaumatins

Menurut Greg Hambali, pakar botani di Bogor, rasa manis pada buah misteri berasal dari thaumatins, golongan protein yang sangat manis. Tingkat kemanisannya 1.600 kali lebih manis ketimbang gula sukrosa, katanya. Protein manis yang tetap menempel di lidah dan kerongkongan itulah yang membuat air tawar menjadi manis. Penelusuran Trubus, kandungan thaumatins itu mendorong 3 peneliti-Samuel Yeboah, Thomas Hilger, dan Jurgen Kroschel-di Jerman pada 2003 meneliti kemungkinan buah misteri sebagai bahan baku pemanis.

Musababnya, di Afrika Barat penduduk lokal kerap menggunakan buah misteri sebagai pemanis makanan. Konon, rasa manis luar biasa itu membuat mereka menyebut buah misteri sebagai buah persembahan. Menurut ketiganya, buah misteri dapat digunakan sebagai pemanis dan penyedap makanan dan permen. Ketersediaan bahan baku pun mudah karena dapat dilakukan dengan sistem budidaya sederhana dengan skala kecil.

Namun, publikasi penelitian itu tak serta-merta membuat buah misteri dikebunkan secara massal. Menurut Greg, terdapat hambatan untuk menggunakan thaumatins secara industri. Struktur kimia thaumatins tak stabil. Ia mudah terurai saat pemanasan sehingga rasa manis berubah, bahkan menjadi tawar. Sebuah pemanis sintetis turunan aspartat justru lebih baik digunakan sebagai pemanis ketimbang thaumatins. Sangat kecil kemungkinan digunakan untuk bahan baku pabrikan. Paling untuk makanan dan minuman yang tidak perlu proses pemanasan, katanya.

Toh, bukan berarti buah misteri tak layak untuk dikoleksi. Menurut Greg, Thaumatocus danielli tetap layak dikoleksi sebagai tanaman eksotis. Sayang, hingga saat ini belum ada laporan yang menyebutkan tanaman persembahan itu tumbuh di tanahair. Bila betul berasal dari Afrika, belum tentu ada di Indonesia. Kecuali ada orang yang sudah mendatangkan, imbuh Greg. (Destika Cahyana)